Mulai
dari pasta gigi, sabun, pembersih wajah, hingga shampoo yang biasa
digunakan sehari-hari pasti akan menghasilkan busa saat digunakan. Jadi,
sebenarnya seberapa berbahayakah deterjen dalam produk-produk tersebut
pada tubuh kita?
Di Indonesia, kepekaan, kepedulian, dan pengetahuan konsumen mengenai bahan-bahan yang digunakan dalam suatu produk masih sangat minin. Kebanyakan orang memang masih menganggap merk jadi salah satu faktor yang paling penting diperhatikan sebelum terjadinya transaksi. Setuju? Sedangkan lainnya hanya membaca label fungsi sebuah produk. Jadi, biasakan untuk mulai memeriksa label kandungan sebuah produk sebelum memutuskan untuk membeli.
Disadari atau tidak, tubuh kita setiap hari sudah banyak mengonsumsi deterjen melalui penggunaan produk pembersih tubuh. Dan sayangnya, semua bahan yang kita gunakan bisa diserap oleh kulit, kulit kepala, dan lama-kelamaan akan menumpuk di jaringan-jaringan tubuh kita.
Shampoo, sabun, pembersih wajah, hingga pasta gigi pastinya nggak pernah absen digunakan setiap hari. Pada setiap penggunaan produk tersebut pada umumnya pasti menginginkan hasil busa yang banyak, terutama saat Si Kecil yang sedang mandi. Tapi ternyata, penghasil busa pada produk-produk tersebut justru tidak bersahabat dengan kulit dan tubuh kita. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk pembersih badan tersebut adalah sodium lauryl ether sulfonate dan ini salah satunya yang bisa menghasilkan busa. Bahan tersebutlah yang menghasilkan busa pada sampoo yang kita gunakan sehari-hari.
Sedangkan, sabun dihasilkan dari proses hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa yang biasanya menggunakan NaOH (natrium/sodium hidroksida) dan KOH (kalium/potasium hidroksida). Salah satu efek yang dihasilkan dari penggunaan bahan-bahan yang menghasilkan sabun tersebut bisa membuat kulit kita menjadi kering dan terbakar apabila tidak digunakan dengan tepat.
Kalau kamu ingin mendapatkan produk-produk yang bersahabat dengan tubuh, carilah produk yang bebas dari bahan pembuat busa. Yang perlu diingat, busa pada sampoo dan sabun bukanlah tolak ukur dari kualitas kebersihan yang diperoleh ya. adi, mulai dari sekarang cobalah untuk lebih teliti untuk memilih produk. Jangan hanya dari segi popularitas dan merk-nya saja. Mulailah untuk cerdas memeriksa label bahan baku pembuat produk yang akan dibeli ya.
Di Indonesia, kepekaan, kepedulian, dan pengetahuan konsumen mengenai bahan-bahan yang digunakan dalam suatu produk masih sangat minin. Kebanyakan orang memang masih menganggap merk jadi salah satu faktor yang paling penting diperhatikan sebelum terjadinya transaksi. Setuju? Sedangkan lainnya hanya membaca label fungsi sebuah produk. Jadi, biasakan untuk mulai memeriksa label kandungan sebuah produk sebelum memutuskan untuk membeli.
Disadari atau tidak, tubuh kita setiap hari sudah banyak mengonsumsi deterjen melalui penggunaan produk pembersih tubuh. Dan sayangnya, semua bahan yang kita gunakan bisa diserap oleh kulit, kulit kepala, dan lama-kelamaan akan menumpuk di jaringan-jaringan tubuh kita.
Shampoo, sabun, pembersih wajah, hingga pasta gigi pastinya nggak pernah absen digunakan setiap hari. Pada setiap penggunaan produk tersebut pada umumnya pasti menginginkan hasil busa yang banyak, terutama saat Si Kecil yang sedang mandi. Tapi ternyata, penghasil busa pada produk-produk tersebut justru tidak bersahabat dengan kulit dan tubuh kita. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk pembersih badan tersebut adalah sodium lauryl ether sulfonate dan ini salah satunya yang bisa menghasilkan busa. Bahan tersebutlah yang menghasilkan busa pada sampoo yang kita gunakan sehari-hari.
Sedangkan, sabun dihasilkan dari proses hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa yang biasanya menggunakan NaOH (natrium/sodium hidroksida) dan KOH (kalium/potasium hidroksida). Salah satu efek yang dihasilkan dari penggunaan bahan-bahan yang menghasilkan sabun tersebut bisa membuat kulit kita menjadi kering dan terbakar apabila tidak digunakan dengan tepat.
Kalau kamu ingin mendapatkan produk-produk yang bersahabat dengan tubuh, carilah produk yang bebas dari bahan pembuat busa. Yang perlu diingat, busa pada sampoo dan sabun bukanlah tolak ukur dari kualitas kebersihan yang diperoleh ya. adi, mulai dari sekarang cobalah untuk lebih teliti untuk memilih produk. Jangan hanya dari segi popularitas dan merk-nya saja. Mulailah untuk cerdas memeriksa label bahan baku pembuat produk yang akan dibeli ya.
0 komentar:
Posting Komentar