Bagi
pendaki gunung, mendaki jajaran Pegunungan Jayawijaya adalah sebuah
impian. Betapa tidak, pada salah satu puncak pegunungan itu terdapat
titik tertinggi di Indonesia, yakniCarstensz Pyramidedengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut ( mdpl ).
Jangan heran jikapendaki gunungpapan
atas kelas dunia selalu berlomba untuk mendaki salah satu titik yang
masuk dalam deretan tujuh puncak benua tersebut. Apalagi dengan
keberadaan salju abadi yang selalu menyelimuti puncak itu, membuat
hasrat kian menggebu untuk menggapainya.
Tetapi, siapa yang menyangka jika puncak bersalju itu dahulunya adalah bagian dari dasar lautan yang sangat dalam!.Pulau Papuamulai
terbentuk pada 60 juta tahun yang lalu. Saat itu, pulau ini masih
berada di dasar laut yang terbentuk oleh bebatuan sedimen. Pengendapan
intensif yang berasal dari benuaAustraliadalam kurun waktu yang panjang menghasilkan daratan baru yang kini bernama Papua. Saat itu, Papua masih menyatu denganAustralia.
KeberadaanPulau Papuasaat ini, tidak bisa dilepaskan dari teori geologi yang menyebutkan bahwa dunia ini hanya memiliki sebuah benua yang bernamaPangeapada
250 juta tahun lalu. Pada kurun waktu 240 juta hingga 65 juta tahun
yang lalu, benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benuaLaurasiadan benua Eurasia, yang menjadi cikal bakal pembentukan benua dan pegunungan yang saat ini ada di seluruh dunia.
Pada kurun waktu itu juga, benuaEurasiayang berada di belahan bumi bagian selatan pecah kembali menjadi benuaGonwanayang di kemudian hari akan menjadi daratanAmerika Selatan,Afrika,India, danAustralia.
Saat itu, benua Australia dengan benua - benua yang lain dipisahkan oleh lautan. Di lautan bagian utara itulah batuanPulau Papuamengendap yang menjadi bagian dariAustraliaakan
muncul di kemudian hari. Pengendapan yang sangat intensif dari benua
kanguru ini, akhirnya mengangkat sedimen batu ke atas permukaan laut.
Tentu saja proses pengangkatan ini berdasarkan skala waktugeologidengan kecepatan 2,5 km per juta tahun.
Proses ini masih ditambah oleh terjadinya tumbukan lempeng antara lempengIndo - PasifikdenganIndo - Australiadi dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.
Akhirnya
proses pengangkatan yang terus - menerus akibat sedimentasi dan
disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun
menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini. Bukti
bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian
dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di
bebatuanJayawijaya.
Meski
berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat
dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat diPegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.
Sementara terpisahnya daratanAustraliadenganPapuaoleh
lautan berawal dari berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun
yang lalu. Mencairnya es menjadi lautan pada akhirnya memisahkan
daratan Papua denganbenua Australia.
Masih banyak rahasia bebatuanJayawijayayang
belum tergali. Apalagi, umur Pulau Papua ini masih dikategorikan muda
sehingga proses pengangkatan pulau masih terus berlangsung hingga saat
ini. Ini juga alasan dari penyebutanPapua New Guineabagi Pulau Papua, yang artinya adalah sebuah pulau yang masih baru.
Sementara keberadaan salju yang berada di beberapapuncak Jayawijaya, diyakininya akan berangsur hilang seperti yang dialamiGunung KilimanjarodiTanzania.
Hilangnya satu - satunya salju yang dimiliki oleh pegunungan di
Indonesia itu disebabkan oleh perubahan iklim secara global yang terjadi
di daerah tropis.
Puncak jayawijaya Dulunya adalah Dasar Laut
Posted by Unknown
Posted on 22.34
with No comments
Sobat baru saja membaca artikel yang berkategori Unik
dengan judul Puncak jayawijaya Dulunya adalah Dasar Laut. Jika sobat rasa artikel ini menarik silakan di share dengan meninggalkan URL https://gunturyulianto12.blogspot.com/2014/08/puncak-jayawijaya-dulunya-adalah-dasar.html. Terima kasih atas kunjungannya!
0 komentar:
Posting Komentar