15
Gaya ABG Sebelum ada hp, SMS, Chatting, dan Facebook ( NOSTALGIA )
Masa-masa belum kenal internet, yang punya telpon rumah masih jarang itu
juga pesawatnya model yang puteran bukan yang pencet-pencet, ponsel
apalagi, tapi semua itu tak bikin kita mati gaya. Seperti kata orang
bijak, bila ada keinginan pasti ada jalan.
"Apa, jalan buntu maksud loe ..?"
Bila dalam bahasa Inggris,
If there is a will there is a why, artinya "Ngapain aja sih loe?"
1. Naksir, ingin menembak si dia
Pura-pura
pinjam buku, lalu kembaliin plus "bonus" puisi cinta (dibikinin teman
sih yang disogok pake permen endog cecak). Ingat lagunya Iwan Fals- Buku
ini Aku Pinjam.
Agak frontal dikit, menaruh surat cinta di laci
mejanya. Lebih telak lagi, bikin pesawat-pesawatan dari kertas, komplit
dengan tulisan "I love you pulll", awas saat mengirimnya jangan sampai
nyasar mendarat di hidung guru BP yang sedang memberi penyuluhan di
kelas... Habis itu harap-harap cemas menanti surat .... penolakan ...
wakakak ....
Gimana lebih enak ditolak lewat surat kan ketimbang
lewat SMS, bisa dikumpulin buat kenangan koleksi penolakan yang kesekian
... wakakak ... Tentu saja mekanisme pengiriman pesan tersebut rawan
penyadapan, dan bisa salah tembak.
Maunya mengirim ke Susan,
jatuhnya kok ke tangan Susanto .. wah bisa berabe ... Ingat Jean
Pattikawa nyanyi, "Surat cintaku yang pertama, membikin hatiku berlomba
....", atau Kangen, "Kau Tuliskan Padaku Kata Cinta Yang Manis dalam
Suratmu ...", atau Kahitna, "Suratku ini, cerminan luka di hati ..."
Kalau sekarang mungkin liriknya berubah kali, jadi "Email cintaku yang
pertama, membikin hatiku berlomba ..." Yang jatuh cinta, suratnya
disemprot parfum biar wangi, lha yang putus cinta?
Ya disemprot Baygon saja ... upss janngan deh...
2. Mau kirim-kirim salam
Pulang
sekolah mampir dulu ke kantor Stasion Radio untuk nitip pesan.
Sore-sore siap di depan radio sambil pasang kuping nunggu pesannya
dibacain, "Ya, buat paman gembul, nirmala dan donal bebek, tadi di kelas
paman gober marah-marah melulu, hati-hati dengan si sirik, buat don
kisot kembaliin kaset genesis gue, buat penyiarnya yang rukun aja ya
...,dari ikkyu san di planet krypton ....
oya titip lagu madu dan racunnya Ari Wibowo ...
spesial buat samwan yang tega meninggalkanku ...."
Puas deh rasanya ...,
padahal yang dikirimin pesan lagi pada molor semua ....
Makanya lain kali jangan cuma kirim salam,
tapi kirim juga laos, temulawak, kunir, dll .... lho?
3. Mau menelpon lokal siapkan kepengan, dulu sih seratusan perak, yang tipis lho bukan yang tebal.
Sambil
cari-cari telpon umum yang masih utuh, soalnya ada yang cuma tinggal
gagangnya doang, ada juga yang "interior" masih utuh, jebulnya di atas
nggak nyambung ke kabel telpon. Kadang nemu yang jalan, eh dipake tempat
pacaran, atau berteduh waktu hujan.
Pernah sih nunggu orang
selesai telpon, eh dianya ngeluarin recehan segepok taruh di atas
pesawat telpon. Ya udah deh, nyari lainnya aja .... Eh malah diajarin
anak-anak kecil ngunthet koin pake kawat, hayooo .... Masih ingat pesan
nan "mengharukan" ini, "Tiga menit waktu anda sudah habis, silakan
masukkan koin lagi ..."
duh, koinnya dah habis buat main dingdong .....
4. Mau menelpon interlokal
Begadang
nunggu di atas jam sepuluh malam, atau bangun jam empat pagi, lalu
buru-buru ke wartel, biar dapat tarif murah/diskon. Saya ingat ketika
itu, wartel masih jarang, bahkan kadang harus absen dulu terus pulang
lagi ke rumah, dua jam lagi baru balik dan sampai gilirannya, saking
banyaknya yang antri. Jadi ada wartel yang tiap malam selalu ramai,
mirip agen porkas mau bukaan saja.
5. Menerima telpon
Bagi
anak kost yang cari tempat kost, biasanya punya pertanyaan tambahan,
"Ada telpon?". Soalnya bisa numpang menerima telpon di tempat ibu kost.
Siap-siap pagi-pagi jam empat dipanggil-panggil ada telpon interlokal
dari kampung. Paling diledekin teman kost, "Tuh ... kau disuruh buruan
pulang, mau dikimpoikan dengan calon pilihan ibu kau ...." Ada juga yang
gemar ngerjain di kost, kalau ada telpon dari cewek. Nggak mungkin deh
punya rahasia, lha wong telpon masuk siapa-darimana seisi kost tahu
semua (terutama ibu kost),
belum yang hobi nguping ...
6. Pak Pos is my hero
Menunggu-nunggu
Pak Pos datang, terutama yang sedang di perantauan, kiriman kabar dari
kampuang nan jauh di mato. Juga surat dari tambatan hati, wuiihhh ada
cap bibirnya segala ... Rasanya tulisan tangan plus wangi surat lebih
berkesan (yah masak nulis surat cinta mesti ke rental dulu, lebih
romantis tulisan ceker ayam ketimbang cetakan printer dot-matrik yang
pitanya udah kusut dan mbrodholi, maklum di rental) soalnya bisa diciumi
tiap hari...hihihi. Pokoknya Pak Pos is the one and only selalu dinanti
meski kadang telat...
7. Mau janjian?
Pastikan
tempatnya dengan jelas, supaya jangan sampai tlisiban (apa ya artinya
ini? pokoknya, kau kesini, dia kesitu, kau begini, dia begitu, dia
menunggu di sana, kau menunggu di situ). Konyol kan kalau janjiannya di
alun-alon lor, panjenengan menunggunya di alun-alun kidul. Benarkah
keberadaan ponsel sekarang meminimalkan potensi plisaban?
8. Kartu ucapan Hari raya
Nyari-nyari
dan pilih-pilih kartu Lebaran atau Natal. Sebenarnya nggak apa juga sih
pilih satu set yang sama, soalnya kirimnya kan ke orang yang berbeda.
Ada yang kreatif, bikin sendiri kartu lebarannya digambar sendiri.
Ngirim kartu biar hemat prangko, nggak usah dilem amplopnya ya ...
9. Tidak ada telpon, mau kirim berita cepat
Pilihannya
adalah kilat khusus. Atau lewat telegram saja (duh, yang ini udah punah
deh), oke, kma ttkhbs (ssstt ... pelajaran bahasa Indonesia di sekolah
masih ada nggak cara menulis telegram?). Mau lebih hemat lagi tapi lebih
cepat, ya belajar telepati aja ... hahaha ....
10. Tidur lebih nyenyak, bangun lebih enak
Coba
sekarang, baru melek dikit sudah melirik ada pesan masuk tidak, ada
miscalled tidak, masuk WC aja ganti dulu statusnya, pagi-pagi belum
sarapan burjo sudah sarapan pulsa dulu.
11. Lebih mudah bikin alasan/ngumpet
Kalau
jaman sekarang kan alasannya cuman dua, low-bat atau nggak ada sinyal.
dulu nggak ada yang protes, "Kenapa sih telpon dimatikan, nggak
diangkat-angkat, SMS nggak dibales...."
12. Apa itu di dalam kantong?
Kalau
saku kelihatan mblendhuk, jelas bukan batangan HP apalagi blekberi,
mungkin batangan coklat atau wafer. Atau jangan-jangan nggembol sego
kucing buat sangu... hihihi....
13. Lebih banyak garuk-garuk
Kalau
sekarang kan waktu bengong jari bisa diberdayakan untuk pijet-pijet
tombol kalo nggak ngurusin SMS kan bisa main game di ponsel. Lha dulu
masak gede-gede bawa gamewatch kan nggak wangun. Sebenarnya klaim ini
masih perlu riset, benarkah keberadaan ponsel mengurangi frekuensi
garuk-garuk. Kalo orang Jawa bilang, "Seko kukur-kukur malih dadi
tutul-tutul"
14. Mau backstreet ?
Bila
perlu pakai cara pramuka, pakai bahasa sandi atau surat yang hanya bisa
terbaca dengan cara khusus. Lha yang punya pesawat telpon di rumah juga
ditungguin babe ama enyak
15. Sebelum mulai pelajaran
Sekarang: Harap semua ponsel dimatikan, jangan ada yang mainan SMS saat pelajaran. dulu:
Harap semua komik di simpan, jangan ada yang baca stensilan saat pelajaran.
15 Gaya Jadul Sebelum Ada Hp Dan Internet
Posted by Unknown
Posted on 22.11
with No comments
Sobat baru saja membaca artikel yang berkategori Unik
dengan judul 15 Gaya Jadul Sebelum Ada Hp Dan Internet. Jika sobat rasa artikel ini menarik silakan di share dengan meninggalkan URL https://gunturyulianto12.blogspot.com/2014/08/15-gaya-jadul-sebelum-ada-hp-dan.html. Terima kasih atas kunjungannya!
0 komentar:
Posting Komentar