"Mencegah
lebih baik dari pada mengobati" memang sangat tepat saat membicarakan
masalah AIDS sebab sampai saat ini belum juga ditemukan cara perawatan,
vaksin, maupun obat-obatan yang dapat menghilangkan HIV dari dalam tubuh
manusia. Oleh karenanya, mencegah penularan HIV merupakan cara yang
paling efektif untuk menghindari AIDS.
Program
pencegahan penularan dan penyebaran HIV lebih dipusatkan pada
pendidikan masyarakat mengenai cara-cara penularan HIV. Dengan demikian,
masyarakat (terutama kelompok perilaku resiko tinggi) dapat mengubah
kebiasaan hidup mereka sehingga tidak mudah terjangkit HIV. Dan
upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari HIV/AIDS adalah
sebagai berikut:
1). Membiasakan Diri dengan Perilaku Seks yang Sehat
Sebagian
besar penularan HIV terjadi melalui hubungan seksual. Oleh karena itu,
membiasakan diri dengan perilaku seks yang sehat dapat menjauhkan diri
dari penularan HIV. Misalnya, dengan tidak berhubungan seks di luar
nikah, tidak berganti-ganti pasangan, dan menggunakan pengaman (terutama
pada kelompok perilaku beresiko tinggi) sewaktu melakukan aktivitas
seksual.
2). Menggunakan Jarum Suntik dan Alat-alat Medis yang Steril
Para
tenaga medis hendaknya memperhatikan alat-alat kesehatan yang mereka
gunakan. Jarum suntik yang digunakan harus terjamin sterilitasnya dan
sebaiknya hanya sekali pakai. Jadi, setiap kali menyuntik pasien,
seorang tenaga medis harus memakai jarum suntik yang haru. Hal ini
dimaksudkan untuk mencegah penularan HIV melalui jarum suntik. Selain
itu, penggunaan sarung tangan lateks setiap kontak dengan cairan tubuh
juga dapat memperkecil peluang penularan HIV.
3). Menjauhi Segala Bentuk Penggunaan Narkoba
Para
pangguna narkoba sangat rentan tertular HIV, terutama pengguna narkoba
suntik. Fakta menunjukkan bahwa penyebaran HIV di kalangan pengguna
narkoba suntik tiga sampai lima kali lebih cepat dibanding perilaku
resiko lainnya.
4). Tidak Terima Transfusi Darah dari Orang yang Mengidap HIV
Pemeriksaan
medis yang ketat pada setiap transfusi darah dapat mencegah penularan
HIV. Sebelum transfusi darah berlangsung, para ahli kesehatan sebaiknya
melakukan tes HIV untuk memastikan bahwa darah yang akan didonorkan
bebas dari HIV.
5). Menganjurkan Wanita Pengidap HIV untuk Tidak Hamil
Meskipun
hamil adalah hak setiap wanita, namun bagi wanita pengidap HIV
dianjurkan untuk tidak hamil. Sebab, wanita hamil pengidap HIV dapat
menularkan virus kepada janin yang dikandungnya. Jika ingin hamil,
sebaiknya mereka selalu berkonsultasi dengan dokter.
0 komentar:
Posting Komentar