Home » » Sejarah Tentang Sebuah Film

Sejarah Tentang Sebuah Film

Sebelum kita mempelajari lebih dalam tentang sebuah film, alangkah baiknya kita mengerti dahulu apa itu "Film"

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian.   
1. Film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan untuk menyimpan gambar negatif dari sebuah objek.
2.     Film diartikan sebagai lakon atau gambar hidup. 
Dalam konteks khusus, film diartikan sebagai lakon hidup atau gambar gerak yang biasanya juga disimpan dalam media seluloid tipis dalam bentuk gambar negatif. Meskipun kini film bukan hanya dapat disimpan dalam media selaput seluloid saja. Film dapat juga disimpan dan diputar kembali dalam media digital.
 
*sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Perkembangan_Film
 
Nah, semuanya sekarang udah taukan pengertian dari "Film"
Sekarang baru kita masuk ke sejarah film
 
Sejarah film tidak bisa lepas dari sejarah fotografi. Dan sejarah fotografi tidak bisa lepas dari peralatan pendukungnya, seperti kamera

  • Kamera Obscura adalah kamera yang pertama kali ditemukan di dunia oleh seorang Ilmuwan Muslim, Ibnu Haitham. Dengan dasar kajian ilmu optik menggunakan bantuan energi cahaya matahari.
  • Mengembangkan ide kamera sederhana tersebut, mulai ditemukan kamera-kamera yang lebih praktis, bahkan inovasinya demikian pesat berkembang sehingga kamera mulai bisa digunakan untuk merekam gambar gerak.
  

 Ide dasar sebuah film sendiri, terfikir secara tidak sengaja. 
 
Eadweard James Muybridge
  (9 April 1830 – 8 May 1904)
  • Pada tahun 1878, ketika beberapa orang pria Amerika berkumpul dan dari perbincangan ringan menimbulkan sebuah pertanyaan : “Apakah keempat kaki kuda berada pada posisi melayang pada saat bersamaan ketika kuda berlari?" 
 
 
Gambar gerak pertama di dunia
  • Pertanyaan itu terjawab ketika  Eadweard Muybridge, membuat 16 frame gambar kuda yang sedang berlari. Dari 16 frame gambar kuda yang sedang berlari tersebut, dibuat rangkaian gerakan secara urut sehingga gambar kuda terkesan sedang berlari. Dan terbuktilah bahwa ada satu momen dimana kakikuda tidak menyentuh tanah ketika kuda tengah berlari kencang. Konsepnya hampir sama dengan konsep film kartun. Gambar gerak kuda tersebut menjadi gambar gerak pertama di dunia.
  • Pada tahun 1988, inovasi kamera mulai berkembang ketika Thomas Alfa Edison mengembangkan fungsi kamera gambar biasa menjadi kamera yang mampu merekam gambar gerak, sehingga kamera mulai bisa merekam objek yang bergerak dinamis. Maka dimulailah era baru sinematografi yang ditandai dengan diciptakannya sejenis film dokumenter singkat pertama di dunia oleh Lumière Bersaudara.
 
Lumière Bersaudara, yang terdiri dari Louis Jean (BesançonPerancis5 Oktober 1864 –Bandol6 Juni 1948
dan Auguste Marie Louis Nicholas (Besançon, 19 Oktober 1862Lyon10 April 1954)
   Dan ini adalah film pertama di dunia oleh Lumière Bersaudara, yang berjudul
La Sortie des usines Lumière à Lyon (original title) 
 
 
 
  • Film yang diakui sebagai sinema pertama di dunia tersebut diputar di Boulevard des CapucinesParisPrancis pada tanggal 28 Desember 1895 yang kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya sinematografi. Film inaudibel yang hanya berdurasi beberapa detik itu menggambarkan bagaimana pekerja pabrik meninggalkan tempat kerja mereka disaat waktu pulang.  
  • Pada awal lahirnya film, memang tampak belum ada tujuan dan alur cerita yang jelas. Namun ketika ide pembuatan film mulai tersentuh oleh ranah industri, mulailah film dibuat lebih terkonsep, memiliki alur dan cerita yang jelas. Meskipun pada era baru dunia film, gambarnya masih tidak berwarna alias hitam-putih, dan belum didukung oleh efek audio. Ketika itu, saat orang-orang tengah menyaksikan pemutaran sebuah film, akan ada pemain musik yang mengiringi secara langsung gambar gerak yag ditampilkan di layar sebagai efek suara.
*sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Perkembangan_Film
 
Seiring perkembangannya, dunia film di klasifikasikan sebagai berikut:
      1.      Berdasarkan cerita: 
  • Fiksi merupakan film yang dibuat berdasarkan imajinasi manusia, dengan kata lain film ini tidak didasarkan pada kejadian nyata.
  • Non-Fiksi yang pembuatannya diilhami oleh suatu kejadian yang benar-benar terjadi yang kemudian dimasukkan unsur-unsur sinematografis dengan penambahan efek-efek tertentu seperti efek suara, musik, cahaya, komputerisasi, skenario atau naskah yang memikat dan lain sebagainya untuk mendukung daya tarik film Non-Fiksi tersebut.
     2.      Berdasarkan orientasi pembuatannya:
  • Film komersial, orientasi pembuatannya adalah bisnis dan mengejar keuntungan. Sehingga film dibuat sedemikian rupa agar memiliki nilai jual dan menarik untuk disimak oleh berbagai lapisan khalayak. Film komersial biasanya lebih ringan, atraktif, dan mudah dimengerti agar lebih banyak orang yang berminat untuk menyaksikannya.
  • Film non-komersial yang bukan berorientasi bisnis. film ini dibuat murni sebagai seni dalam menyampaikan suatu pesan dan sarat akan tujuan. Selain itu, beberapa film dibuat dengan tujuan untuk meraih penghargaan tertentu di bidang perfilman dan sinematografi. Film seperti ini biasanya memiliki pesan moral yag sangat mendalam, estetika yang diperhatikan detail-detailnya, dengan skenario yang disusun sedemikian rupa agar setiap gerakan dan perkataannya dapat mengandung makna yang begitu kaya. Film seperti ini biasanya tidak mudah dicerna oleh banyak orang, karena memang sasaran pembuatannya bukan berdasarkan tuntutan pasar. Seni, estetika, dan makna merupakan tolok ukur pembuatan film seperti ini.
3.     Berdasarkan genre film: 
  • Action 
  • Komedi 
  • Drama 
  • Petualangan 
  • Epik
  • Musikal 
  • Perang 
  • Science Fiction
  • Pop 
  • Horror
  • Gangster 
  • Thriller 
  • Fantasi 
  • Disaster / Bencana
Sobat baru saja membaca artikel yang berkategori Unik dengan judul Sejarah Tentang Sebuah Film. Jika sobat rasa artikel ini menarik silakan di share dengan meninggalkan URL http://gunturyulianto12.blogspot.com/2014/08/sejarah-tentang-sebuah-film.html. Terima kasih atas kunjungannya!

0 komentar:

Posting Komentar