Namanya dielu-elukan saat mendapatkan tropi
pemain terbaik nasional U-12. Perawakannya, yang tergolong tinggi
dibanding teman-teman satu timnya, membawa kelebihan tersendiri saat dia
mengolah si kulit bulat.
Meski kerap mendapat anugerah pencetak gol terbanyak,
dia terlihat tak pernah sombong. Keceriaan dan keluguan anak-anak desa
lebih terasa ketika berbincang dengannya. Bahkan ketika diwawancara oleh
media, ia terkadang malu-malu menjawabnya.
Kini, namanya sudah
mendunia. Sejumlah pihak dari media TV asing mengincarnya untuk
wawancara. Bahkan, bulan depan, ada media TV dari Perancis sengaja
datang ke Indonesia hanya untuk mewawancarainya.
Bocah itu
adalah Yadi Mulyadi, siswa SMPN 6 Purwakarta, Jawa Barat. Kesehariannya
sangat sederhana, sangat jauh dari kemewahan ataupun hura-hura.
Kehidupannya saat ini merupakan anugerah terbesar baginya. Dulu, selain
sekolah, ia bekerja menggembalakan kerbau.
"Dulu suka bantu Pak Aki (kakeknya)," ujar Yadi di Purwakarta, belum lama ini.
Yadi
dan kakeknya tinggal di sebuah rumah panggung dari kayu. Ukurannya
kecil, nyaris tak bersekat. Letaknya agak mengerikan, berada di
kemiringan yang relatif terjal di pelosok Plered, Purwakarta. Di bagian
bawah rumah terdapat sawah, tempat sang kakek mengadu nasib.
Sang
kakek bekerja sebagai petani. Sejak kecil, Yadi suka membantu kakeknya.
Menggembalakan kerbau sudah dilakukannya sejak masih bersekolah di SDN
Linggarsari I Purwakarta. Sepulang sekolah, ia pasti membantu kakeknya
dengan menggembala kerbau.
Cita-cita terbesarnya adalah
membahagiakan sang kakek. Segala upaya dan kerja kerasnya menjadi juara
di setiap pertandingan hanya untuk kakeknya. "Ingin jadi pemain terbaik,
timnya juara, biar Pak Aki senang, biar bisa ngasih uang sama Pak Aki," tutur dia.
Pelatih
Yadi, M Ramdan, menyatakan, Yadi sejak bayi diurus oleh kakeknya.
Ibunya yang bekerja sebagai TKI membuat mereka terpisah. Yadi pun punya
ikatan emosional dan menjadi lebih dekat dengan kakeknya. "Yadi lebih
memilih tinggal dengan kakeknya daripada ibunya," kata Ramdan.
Yadi dan Asad
Pertemuan
Yadi dengan tim Asad 313 Purwakarta berawal dari pertandingan SD
se-Purwakarta. Saat itu, perhatian Alwi selaku manajer, dan Ramdan
selaku pelatih, tersedot oleh penampilan Yadi. Setelah permainan usai,
tanpa pikir panjang, mereka berdua langsung mengajak Yadi bergabung ke
SSB Asad.
"Kami melihat potensi yang besar dari diri Yadi. Ia
memiliki kemampuan yang luar biasa, dan kami menemukannya pada waktu
yang tepat karena ekonomi yang menghimpit keluarganya membuat ia saat
itu hampir menjadi anak jalanan," ucap Ramdan.
Yadi dikenal tekun
berlatih. Bahkan, ia kerap menambah jadwal latihan yang telah
ditetapkan, terutama saat akan bertanding di Brasil. "Suka nambah latihan dengan sasapedahan (naik sepeda) biar napasnya lebih kuat, jadi tandingnya bisa lama. Kan lawannya besar-besar," ucapnya.
Bahkan,
ia tak segan-segan untuk meminta latihan ekstra kepada pelatih. Mulai
dari latihan menendang ke arah gawang atau latihan fisik lainnya.
Keseriusannya di bidang ini membuatnya bisa bermain di berbagai posisi.
Sebagai
penyerang, tendangannya ke mulut gawang sangat akurat. Ia pun pandai
membuyarkan perhatian lawan sehingga mampu membuka ruang untuk
pergerakan teman-temannya. Bahkan, ketika lini pertahanan dalam bahaya,
Yadi bisa turun dan membantu lini belakang ini.
Kemampuannya ini
pula yang membuat Yadi dilirik klub sepak bola Eropa. Belum lama ini,
perwakilan klub tersebut berbincang dengan Alwi, Manajer Asad.
"Pembicaraan itu, intinya, mereka tertarik dengan tiga pemain Asad,
salah satunya Yadi. Info selanjutnya, kami akan beri tahu. Yang pasti,
kalau Eropa menginginkan Yadi, kami pasti akan mendukungnya karena
pembinaan di sana lebih baik dibanding di sini," ungkap Ramdan.
Home »
berita terkini
» Bocah Pengembala Kerbau Dari Plered Jadi Pesepak Bola Dunia
Bocah Pengembala Kerbau Dari Plered Jadi Pesepak Bola Dunia
Posted by Unknown
Posted on 07.27
with No comments
Sobat baru saja membaca artikel yang berkategori berita terkini
dengan judul Bocah Pengembala Kerbau Dari Plered Jadi Pesepak Bola Dunia. Jika sobat rasa artikel ini menarik silakan di share dengan meninggalkan URL http://gunturyulianto12.blogspot.com/2014/11/bocah-pengembala-kerbau-dari-plered.html. Terima kasih atas kunjungannya!
0 komentar:
Posting Komentar